Thursday, December 15, 2011

Berita: “Persembahan Pertama ditemukan di piramida Teotihuacan”


“Persembahan Pertama ditemukan di piramida Teotihuacan”

Oleh: MARK STEVENSON, Associated Press – 14 Desember 2011

MEXICO CITY (AP) – Arkeolog mengumumkan pada hari selasa bahwa mereka telah melakukan penggalian hingga titik paling pusat dari piramida tertinggi di Meksiko dan menemukan apa yang diduga sebagai persembahan upacara awal yang diletakkan di situs Piramida Matahari sebelum pembangunannya dimulai.

Persembahan yang ditemukan di dasar piramida di situs reruntuhan Teotihuacan di sebelah utara kota Meksiko itu antara lain sebuah topeng batu hijau yang dipahat dengan sangat halus dan mendetil sehingga para arkeolog yakin bahwa topeng itu merupakan potret wajah.

Temuan lain termasuk 11 buah periuk upacara yang dipersembahkan bagi dewa hujan yang mirip dengan Tlaloc, yang masih dipuja di wilayah itu hingga 1.500 tahun setelahnya, demikian menurut pernyataan dari National Institute of Anthropology and History, atau INAH.

Persembahan itu, termasuk di dalamnya tulang seekor elang pemakan kelinci dan juga hewan keluarga kucing dan anjing yang belum teridentifikasi, ditemukan di atas semacam puing fondasi tempat kuil didirikan sekitar 50 M.

“Kami mengetahui bahwa persembahan itu dikubur sebagai bagian dari sebuah ritual penyucian pembangunan Piramida Matahari,” kata Enrique Perez Cortes, seorang arkeolog dari INAH.
Para ahli menelusuri sebuah terowongan tua yang dulu digali menembus piramida oleh peneliti-peneliti di tahun 1930an yang hanya meleset sedikit dari pusat piramida, dan kemudian mereka menggali sedikit lebih dalam lalu mengeksplorasinya.

Apa yang mereka temukan ini menjadi petunjuk ke masa silam dimana kebudayaan Teotihuacan masih menjadi misteri besar.

Sisa-sisa tiga struktur yang dibangun sebelum piramida ditemukan terkubur di dasarnya. Para arkeolog mengetahui bahwa signifikansi upacara situs tersebut, barangkali sebagai sebuah “jalan” menuju dunia bawah, dilakukan sebelum piramida didirikan.

Mereka juga menemukan tujuh makam, beberapa di antaranya berisi tulang bayi.

Susan Gillespie, seorang profesor tamu bidang antropologi di University of Florida yang tidak ikut dalam proyek ini menyebut temuan itu “menarik dan penting, meskipun saya tidak akan menyebutnya tak terduga” sebab sesaji persembahan seperti itu biasa ditemukan di piramida-piramida MesoAmerican.

“Menyenangkan rasanya karena apa yang tampaknya menjadi tempat persembahan fondasi awal bagi apa yang kemudian menjadi piramida terbesar (dalam soal tinggi) di Meksiko (dan salah satu yang terbesar di dunia) akhirnya ditemukan, setelah sebegitu banyak usaha dilakukan untuk mencarinya,” demikian ditulis Gillespie dalam sebuah email.

Ia mengatakan bahwa temuan itu memberikan sebuah gambaran yang lebih baik mengenai kesinambungan praktek keagamaan dalam sejarah panjang Teotihuacan. Beberapa tema yang sama yang ditemukan dalam persembahan itu berabad-abad kemudian muncul kembali dalam bentuk mural kuno yang digambar di tembok kota.

George Cowgill, seorang antropolog di Arizona State University, menyebut temuan itu “cukup penting” dan menyebutkan persembahan Tlaloc ini bisa mempersengit perdebatan mengenai apakah piramida itu dikaitkan dengan matahari, dunia bawah, atau Tlaloc yang juga dianggap sebagai sosok dewa perang.

“Temuan tujuh tulang manusia menunjukkan bahwa mereka adalah kurban persembahan, selain beberapa spesies hewan buas,” tulis Cowgill.

Kota ini didirikan nyaris 2.500 tahun yang lalu dan menjadi kota yang memiliki pengaruh dominan atas arsitektur, perdagangan, dan kebudayaan di wilayah Meksiko kuno. Namun identitas penguasanya tetap menjadi misteri, dan kota itu ditinggalkan pada saat orang-orang Aztec datang ke wilayah itu pada tahun 1300an dan memberikan nama kota itu Teotihuacan yang artinya “tempat dimana manusia menjadi dewa”.

Copyright © 2011 The Associated Press. All rights reserved.
foto dari http://www.livescience.com

No comments:

Post a Comment