“Persembahan Pertama ditemukan di piramida Teotihuacan”
Oleh: MARK STEVENSON, Associated Press – 14 Desember 2011
MEXICO CITY (AP) – Arkeolog mengumumkan pada hari
selasa bahwa mereka telah melakukan penggalian hingga titik paling pusat dari
piramida tertinggi di Meksiko dan menemukan apa yang diduga sebagai persembahan
upacara awal yang diletakkan di situs Piramida Matahari sebelum pembangunannya
dimulai.
Persembahan yang ditemukan di dasar piramida di situs
reruntuhan Teotihuacan di sebelah utara kota Meksiko itu antara lain sebuah
topeng batu hijau yang dipahat dengan sangat halus dan mendetil sehingga para
arkeolog yakin bahwa topeng itu merupakan potret wajah.
Temuan lain termasuk 11 buah periuk upacara yang
dipersembahkan bagi dewa hujan yang mirip dengan Tlaloc, yang masih dipuja di
wilayah itu hingga 1.500 tahun setelahnya, demikian menurut pernyataan dari
National Institute of Anthropology and History, atau INAH.
Persembahan itu, termasuk di dalamnya tulang seekor
elang pemakan kelinci dan juga hewan keluarga kucing dan anjing yang belum
teridentifikasi, ditemukan di atas semacam puing fondasi tempat kuil didirikan
sekitar 50 M.
“Kami mengetahui bahwa persembahan itu dikubur sebagai
bagian dari sebuah ritual penyucian pembangunan Piramida Matahari,” kata
Enrique Perez Cortes, seorang arkeolog dari INAH.
Para ahli menelusuri sebuah terowongan tua yang dulu digali
menembus piramida oleh peneliti-peneliti di tahun 1930an yang hanya meleset
sedikit dari pusat piramida, dan kemudian mereka menggali sedikit lebih dalam
lalu mengeksplorasinya.
Apa yang mereka temukan ini menjadi petunjuk ke masa
silam dimana kebudayaan Teotihuacan masih menjadi misteri besar.
Sisa-sisa tiga struktur yang dibangun sebelum piramida
ditemukan terkubur di dasarnya. Para arkeolog mengetahui bahwa signifikansi
upacara situs tersebut, barangkali sebagai sebuah “jalan” menuju dunia bawah,
dilakukan sebelum piramida didirikan.
Mereka juga menemukan tujuh makam, beberapa di
antaranya berisi tulang bayi.
Susan Gillespie, seorang profesor tamu bidang
antropologi di University of Florida yang tidak ikut dalam proyek ini menyebut
temuan itu “menarik dan penting, meskipun saya tidak akan menyebutnya tak
terduga” sebab sesaji persembahan seperti itu biasa ditemukan di
piramida-piramida MesoAmerican.
“Menyenangkan rasanya karena apa yang tampaknya
menjadi tempat persembahan fondasi awal bagi apa yang kemudian menjadi piramida
terbesar (dalam soal tinggi) di Meksiko (dan salah satu yang terbesar di dunia)
akhirnya ditemukan, setelah sebegitu banyak usaha dilakukan untuk mencarinya,”
demikian ditulis Gillespie dalam sebuah email.
Ia mengatakan bahwa temuan itu memberikan sebuah
gambaran yang lebih baik mengenai kesinambungan praktek keagamaan dalam sejarah
panjang Teotihuacan. Beberapa tema yang sama yang ditemukan dalam persembahan
itu berabad-abad kemudian muncul kembali dalam bentuk mural kuno yang digambar
di tembok kota.
George Cowgill, seorang antropolog di Arizona State
University, menyebut temuan itu “cukup penting” dan menyebutkan persembahan
Tlaloc ini bisa mempersengit perdebatan mengenai apakah piramida itu dikaitkan
dengan matahari, dunia bawah, atau Tlaloc yang juga dianggap sebagai sosok dewa
perang.
“Temuan tujuh tulang manusia menunjukkan bahwa mereka
adalah kurban persembahan, selain beberapa spesies hewan buas,” tulis Cowgill.
Kota ini didirikan nyaris 2.500 tahun yang lalu dan
menjadi kota yang memiliki pengaruh dominan atas arsitektur, perdagangan, dan
kebudayaan di wilayah Meksiko kuno. Namun identitas penguasanya tetap menjadi
misteri, dan kota itu ditinggalkan pada saat orang-orang Aztec datang ke
wilayah itu pada tahun 1300an dan memberikan nama kota itu Teotihuacan yang
artinya “tempat dimana manusia menjadi dewa”.
foto dari http://www.livescience.com
No comments:
Post a Comment