Hominid
yang telah punah kemungkinan menjadi manusia-manusia pertama yang membangun struktur
dengan memanfaatkan tulang belulang
Oleh Bruce Bower
Sepupu manusia yang telah punah ini telah membangun sebuah struktur tertutup berbentuk cincin dan berukuran besar yang terdiri dari 116 tulang dan gading mammoth setidaknya 44.000 tahun yang lalu di Asia Barat, kata arkeolog Laetitia Demay dan kolega-koleganya dari National Museum of Natural History di Paris. Struktur besar dari tulang itu, yang memiliki wilayah lingkaran seluas 40 meter persegi tempat para mammoth dan hewan-hewan lainnya dijagal, dimasak, dan dimakan, juga berfungsi sebagai penahan angin atau sebagai fondasi sebuah bangunan kayu, demikian dinyatakan oleh para ilmuwan itu dalam sebuah makalah yang diterbitkan secara online pada tanggal 26 November 2011 dalam Quarternary International.
Pondok yang terbuat dari tulang mammoth yang sebelumnya ditemukan di situs Homo sapiens di Asia Barat bertanggal antara 27.500 sampai 15.000 tahun yang lalu. Temuan baru berasal dari Molodova, sebuah situs di Ukraina yang pertama kali digali pada tahun 1950an. Di situs itu, manusia-manusia Neandertal membangun sebuah struktur dari tulang mammoth yang bentuknya tidak sama dengan pondok tulang mammoth yang telah ditemukan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kedua spesies Homo tersebut mengembangkan praktek ini secara terpisah, ujar pendamping penelitian Stephane Pean yang juga berasal dari Nasional Museum of Natural History Perancis.
Selama beberapa dasawarsa para peneliti telah memperdebatkan apakah manusia Neandertal di Moldova membiarkan tulang-tulang mammoth berserakan begitu saja, ataukah mereka membangun sesuatu dengan memanfaatkan tulang-tulang itu.
“Saya sendiri cenderung berasumsi bahwa beberapa jenis struktur yang terbuat dari tulang mammoth, kemungkinan berupa sebuah penahan angin, bisa kita dapati di Molodova,” ujar arkeolog John Hoffecker dari University of Colorado Boulder. Sebuah situs di Republik Cheznya yang memiliki kisaran penanggalan yang sama juga memiliki sebuah lingkaran dari tulang-tulang mammoth yang mirip, katanya.
Sulit untuk mengetahui apakah manusia Neandertal ataukah manusia modern yang menghuni Molodova, ucap Hoffecker. Homo sapiens dari Afrika tiba di Eropa 45.000 tahun yang lalu (SN Online 11/2/11) dan temuan-temuan beberapa tahun terakhir ini mengindikasikan bahwa imigran-imigran awal itu telah membuat alat-alat batu yang mirip dengan yang ditemukan di Molodova dan biasanya dikatakan dibuat oleh para manusia Neandertal, kata Hoffecker. Tidak pernah ada fosil yang ditemukan di situs Ukrainian, menurutnya, dan akibatnya tidak pernah bisa dipastikan siapa penghuni situs itu.
Tim Demay menganggap alat-alat batu di Molodova sebagai alat-alat yang sama dengan yang dibuat oleh Neandertal di Eropa dan Asia Barat sebelum munculnya manusia modern.
Manusia-manusia Neandertal membangun struktur lingkaran di Molodova dengan memanfaatkan bagian-bagian tulang mammoth yang paling besar dan paling kuat – sebagian besar adalah gading, tulang bahu, tulang rusuk, dan pinggul – demikian dikatakan oleh para ilmuwan itu. Kerusakan yang diakibatkan oleh cuaca dan air pada tulang itu mengindikasikan bahwa stuktur itu dibuat dalam sebuah parit yang dangkal.
Sisa-sisa tulang dari setidaknya 15 ekor mammoth, yang kesemuanya memiliki bekas alat batu namun hanya sedikit menunjukkan tanda adanya gigitan oleh hewan-hewan selain manusia, telah digali ditemukan di dalam struktur lingkaran tulang itu. Penggalian demi penggalian juga menemukan tulang-tulang rusa merah, bison, dan hewan-hewan lain yang memiliki bekas penjagalan. Daging-daging hewan tersebut dimasak dalam 15 lubang pembakaran yang dijumpai di situs itu.
Kelompok manusia Neandertal yang hanya terdiri dari tidak lebih tiga puluh orang secara berkala berkemah di Molodova untuk memotong-motong dan memakan daging mammoth dan mangsa mereka yang lain, demikian ucap Pean.
No comments:
Post a Comment